Pengertian kuliner adalah hasil olahan yang berupa masakan berupa lauk-pauk, panganan maupun minuman. Kuliner tidak terlepas dari kegiatan masak-memasak yang erat kaitannya dengan konsumsi makanan sehari-hari. Kata kuliner merupakan unsur serapan bahasa Inggris yaitu culinary yang berarti berhubungan dengan memasak. Sedangkan orang yang bekerja di bidang kuliner disebut koki atau chef.


    Saat ini istilah kuliner sering didengar, dibaca lewat media cetak maupun audio visual. Istilah ini semakin menyebar luas di Indonesia setelah acara di televisi yang di pandu oleh Bondan Winarnodi dengan slogan maknyus-nya itu.
    Pengertian Kuliner

    Penggunaan Istilah Kuliner


    Dalam perkembangannya, penggunaan istilah kuliner digunakan untuk berbagai macam kegiatan, seperti Seni kuliner yaitu seni persiapan, memasak dan penyajian makanan, biasanya dalam bentuk makanan.

    Ada juga wisata kuliner yaitu wisata yang bertujuan untuk mencoba menikmati hasil masakan di tempat wisata tersebut. Misalnya wisata kuliner di kota Bandung yaitu mencoba menikmati makanan khas daerah Bandung.

    Wisata kuliner merupakan perpaduan menikmati suatu makanan sambil menikmati suasana jalan-jalan, bersantai atau sedang berlibur, sehingga memanfaatkan waktu ke tempat-tempat yang menyediakan makanan khas.

    Dengan kata lain istilah wisata kuliner dapat diuraikan secara bebas tanpa menghilangkan makna perpaduan antara berwisata sambil mencari makanan khas.

    Saat ini kuliner sudah merupakan sebuah gaya hidup yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari karena makanan adalah sebuah kebutuhan sehari-hari. Semua itu, membutuhkan cara pengolahan makanan yang enak.

     

    Budaya

    Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
    Lukisan musisi wanita Persia dari Istana Hasht-Behesht (Istana 8 surga).
    Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia.
    Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.

    Definisi Budaya[sunting | sunting sumber]

    Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi.[1] Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaianbangunan, dan karya seni.[1] Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya, dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.[1]
    Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar, dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.[2]


    Pengertian Budaya[sunting | sunting sumber]

    Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
    Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
    Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual, dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
    Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
    Menurut Selo Soemardjan, dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
    Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan, dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
    Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku, dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat 


    Unsur-Unsur[sunting | sunting sumber]

    Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
    1. Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
      • alat-alat teknologi
      • sistem ekonomi
      • keluarga
      • kekuasaan politik
    2. Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
      • sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
      • organisasi ekonomi
      • alat-alat, dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
      • organisasi kekuatan (politik)
    3. C. Kluckhohn mengemukakan ada 7 unsur kebudayaan secara universal (universal categories of culture) yaitu:
      • bahasa
      • sistem pengetahuan
      • sistem tekhnologi, dan peralatan
      • sistem kesenian
      • sistem mata pencarian hidup
      • sistem religi
      • sistem kekerabatan, dan organisasi kemasyarakatan


    Teknologi

    Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
    Pada pertengahan abad ke-20, manusia telah mencapai kecukupan teknologi untuk kali pertama meninggalkan atmosfer Bumi dan menjelajahi ruang angkasa.
    Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
    Penggunaan teknologi oleh manusia diawali dengan pengubahan sumber daya alam menjadi alat-alat sederhana. Penemuan prasejarah tentang kemampuan mengendalikan api telah menaikkan ketersediaan sumber-sumber pangan, sedangkan penciptaan roda telah membantu manusia dalam beperjalanan dan mengendalikan lingkungan mereka. Perkembangan teknologi terbaru, termasuk di antaranya mesin cetaktelepon, dan Internet, telah memperkecil hambatan fisik terhadap komunikasi dan memungkinkan manusia untuk berinteraksi secara bebas dalam skala global. Tetapi, tidak semua teknologi digunakan untuk tujuan damai; pengembangan senjata penghancur yang semakin hebat telah berlangsung sepanjang sejarah, dari pentungan sampai senjata nuklir.
    Teknologi telah mempengaruhi masyarakat dan sekelilingnya dalam banyak cara. Di banyak kelompok masyarakat, teknologi telah membantu memperbaiki ekonomi (termasuk ekonomi global masa kini) dan telah memungkinkan bertambahnya kaum senggang. Banyak proses teknologi menghasilkan produk sampingan yang tidak dikehendaki, yang disebut pencemar, dan menguras sumber daya alam, merugikan, dan merusak Bumi dan lingkungannya. Berbagai macam penerapan teknologi telah memengaruhi nilai suatu masyarakat, dan teknologi baru seringkali mencuatkan pertanyaan-pertanyaan etika baru. Sebagai contoh, meluasnya gagasan tentang efisiensi dalam konteks produktivitas manusia, suatu istilah yang pada awalnynya hanya menyangkut permesinan, contoh lainnya adalah tantangan norma-norma tradisional.
    bahwa keadaan ini membahayakan lingkungan, dan mengucilkan manusia; penyokong paham-paham seperti transhumanisme dan tekno-progresivisme memandang proses teknologi yang berkelanjutan sebagai hal yang menguntungkan bagi masyarakat, dan kondisi manusia. Tentu saja, paling sedikit hingga saat ini, diyakini bahwa pengembangan teknologi hanya terbatas bagi umat manusia, tetapi kajian-kajian ilmiah terbaru mengisyaratkan bahwa primata lainnya, dan komunitas lumba-lumba tertentu telah mengembangkan alat-alat sederhana, dan belajar untuk mewariskan pengetahuan mereka kepada keturunan mereka.

    Definisi dan penggunaan[sunting | sunting sumber]

    Penciptaan mesin cetak telah memungkinkan para ilmuwan dan politisi mengomunikasikan gagasan-gagasan mereka secara lebih mudah, kunci pembuka bagi Abad Pencerahan; sebuah contoh teknologi sebagai kekuatan budaya.
    Penggunaan istilah 'teknologi' (bahasa Inggristechnology) telah berubah secara signifikan lebih dari 200 tahun terakhir. Sebelum abad ke-20, istilah ini tidaklah lazim dalam bahasa Inggris, dan biasanya merujuk pada penggambaran atau pengkajian seni terapan.[1] Istilah ini seringkali dihubungkan dengan pendidikan teknik, seperti di Institut Teknologi Massachusetts (didirikan pada tahun 1861).[2] Istilah technology mulai menonjol pada abad ke-20 seiring dengan bergulirnya Revolusi Industri Kedua. Pengertian technology berubah pada permulaan abad ke-20 ketika para ilmuwan sosial Amerika, dimulai oleh Thorstein Veblen, menerjemahkan gagasan-gagasan dari konsep Jerman, Technik, menjadi technology. Dalam bahasa Jerman dan bahasa-bahasa Eropa lainnya, perbedaan hadir di antara Technik dan Technologie yang saat itu justru nihil dalam bahasa Inggris, karena kedua-dua istilah itu biasa diterjemahkan sebagai technology.
    Pada dasawarsa 1930-an, technology tidak hanya merujuk pada 'pengkajian' seni-seni industri, tetapi juga pada seni-seni industri itu sendiri.[3]Pada tahun 1937, seorang sosiolog Amerika, Read Bain, menulis bahwa technology includes all tools, machines, utensils, weapons, instruments, housing, clothing, communicating and transporting devices and the skills by which we produce and use them ("teknologi meliputi semua alat, mesin, aparat, perkakas, senjata, perumahan, pakaian, peranti pengangkut/pemindah dan pengomunikasi, dan keterampilan yang memungkinkan kita menghasilkan semua itu").[4]
    Definisi yang diajukan Bain masih lazim dipakai oleh kaum terpelajar hingga saat ini, terkhusus ilmuwan sosial. Tetapi ada juga definisi yang sama menonjolnya, yakni definisi teknologi sebagai sains terapan, khususnya di kalangan para ilmuwan, dan insinyur, meskipun sebagian besar ilmuwan sosial yang mempelajari teknologi menolak definisi ini.[5] Yang lebih baru, para kaum terpelajar telah meminjam dari para filsuf Eropa, technique, untuk memperluas makna technology ke berbagai macam bentuk nalar instrumental, seperti dalam karya Foucault tentang techniques de soi, yang diterjemahkan sebagai technologies of the self atau teknologi diri.
    Kamus-kamus, dan para sarjana telah memberikan berbagai macam definisi. Kamus Merriam-Webster memberikan definisi "technology" sebagai the practical application of knowledge especially in a particular area (terapan praktis pengetahuan, khususnya dalam ruang lingkup tertentu) dan a capability given by the practical application of knowledge (kemampuan yang diberikan oleh terapan praktis pengetahuan).[6] Ursula Franklin, dalam karyanya dari tahun 1989, kuliah "Real World of Technology", memberikan definisi lain konsep ini; yakni practice, the way we do things around here (praktis, cara kita memperbuat ini semua di sekitaran sini).[7] Istilah ini seringkali digunakan untuk mengimplikasikan suatu lapangan teknologi tertentu, atau untuk merujuk teknologi tinggi atau sekadar elektronik konsumen, bukannya teknologi secara keseluruhan.[8] Bernard Stiegler, dalam Technics and Time, 1, mendefinisikan technology dalam dua cara: sebagai the pursuit of life by means other than life (pencarian kehidupan, dalam artian lebih dari sekadar hidup), dan sebagai organized inorganic matter (zat-zat anorganik yang tersusun rapi).[9]
    Secara umum, teknologi dapat didefinisikan sebagai entitas, benda maupun tak benda yang diciptakan secara terpadu melalui perbuatan, dan pemikiran untuk mencapai suatu nilai. Dalam penggunaan ini, teknologi merujuk pada alat, dan mesin yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah di dunia nyata. Ia adalah istilah yang mencakupi banyak hal, dapat juga meliputi alat-alat sederhana, seperti linggis atau sendok kayu, atau mesin-mesin yang rumit, seperti stasiun luar angkasa atau pemercepat partikel. Alat, dan mesin tidak mesti berwujud benda; teknologi virtual, seperti perangkat lunak dan metode bisnis, juga termasuk ke dalam definisi teknologi ini.[10]
    Kata "teknologi" juga digunakan untuk merujuk sekumpulan teknik-teknik. Dalam konteks ini, ia adalah keadaan pengetahuan manusia saat ini tentang bagaimana cara untuk memadukan sumber-sumber, guna menghasilkan produk-produk yang dikehendaki, menyelesaikan masalah, memenuhi kebutuhan, atau memuaskan keinginan; ia meliputi metode teknis, keterampilan, proses, teknik, perangkat, dan bahan mentah. Ketika dipadukan dengan istilah lain, seperti "teknologi medis" atau "teknologi luar angkasa", ia merujuk pada keadaan pengetahuan, dan perangkat disiplin pengetahuan masing-masing. "Teknologi state-of-the-art" (teknologi termutakhir, sekaligus tercanggih) merujuk pada teknologi tinggi yang tersedia bagi kemanusiaan di ranah manapun.
    Teknologi dapat dipandang sebagai kegiatan yang membentuk atau mengubah kebudayaan.[11] Selain itu, teknologi adalah terapan matematika, sains, dan berbagai seni untuk faedah kehidupan seperti yang dikenal saat ini. Sebuah contoh modern adalah bangkitnya teknologi komunikasi, yang memperkecil hambatan bagi interaksi sesama manusia, dan sebagai hasilnya, telah membantu melahirkan sub-sub kebudayaan baru; bangkitnya budaya dunia maya yang berbasis pada perkembangan Internet dan komputer.[12]Tidak semua teknologi memperbaiki budaya dalam cara yang kreatif; teknologi dapat juga membantu mempermudah penindasan politik dan peperangan melalui alat seperti pistol atau bedil. Sebagai suatu kegiatan budaya, teknologi memangsa ilmu dan rekayasa, yang masing-masing memformalkan beberapa aspek kerja keras teknologis.

     Pengertian Peristiwa Terapung, Melayang, Tenggelam

    Berikut ini adalah beberapa peristiwa yang dapat terjadi apabila beberapa benda padat dimasukkan kedalam air, yaitu:
    1. Terapung: Suatu benda bisa dikatakan terapung apabila benda tersebut berada di permukaan air karena berat jenis benda tersebut lebih kecil daripada berat jenis air, misalnya: kayu, gabus tutup botol, plastik, kapal laut, dll.
    2. Melayang: Suatu benda bisa dikatakan melayang apabila benda tersebut berada diantara permukaan air dan dasar air karena berat jenis benda tersebut sama dengan berat jenis air, misal: kapal selam, telur ayam yang dapat melayang didalam air garam, juru selam dalam laut, dll.
    3. Tenggelam: Suatu benda bisa dikatakan tenggelam apabila benda tersebut turun sampai ke dasar air karena berat jenis benda tersebut lebih besar daripada berat jeni 
    4.  

      Peristiwa Tanjung Morawa

      Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
      Peristiwa Tanjung Morawa adalah salah satu peristiwa berdarah yang cukup terkenal di Indonesia. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 16 Maret 1953.

      Kronologi peristiwa[sunting | sunting sumber]

      Pada tahun 1953 Pemerintah RI Karesidenan Sumatera Utara merencanakan untuk mencetak sawah percontohan di bekas areal perkebunan tembakau di desa PerdamaianTanjung Morawa. Akan tetapi areal perkebunan itu sudah ditempati oleh penggarap liar. Di antara mereka terdapat beberapa imigran gelap Cina. Usaha pemerintah untuk memindahkan para penggarap dengan memberi ganti rugi dan menyediakan lahan pertanian, dihalang-halangi oleh Barisan Tani Indonesia (BTI), organisasi massa PKI. Oleh karena cara musyawarah gagal, maka pada tanggal 16 Maret 1953 pemerintah terpaksa mentraktor areal tersebut dengan dikawal oleh sepasukan polisi. Untuk menggagalkan usaha pentraktoran, BTI mengerahkan massa yang sudah mereka pengaruhi dari berbagai tempat di sekitar Tanjung Morawa. Mereka bertindak brutal. Polisi melepaskan tembakan peringatan ke atas, tetapi tidak dihiraukan, bahkan mereka berusaha merebut senjata polisi. Dalam suasana kacau, jatuh korban meninggal dan luka-luka.


    PENGERTIAN EKONOMI Menurut Para Ahli

    Setelah kita bahas arti ekonomi pada ulasan diatas, alangkah baiknya kita juga mereferensi pengertian ekonomi oleh para ahli di bidangnya sesuai dengan pengalaman-pengalaman mereka. Berikut kami jelaskan kutipan-kutipan pengertian menurut beliau-beliau:

    Arti Ekonomi Menurut ABRAHAM MASLOW


    Abraham Maslow adalah seorang psikolog humanis, inspirator, teoretikus, pemikir dalam hal teori soft skill, kecakapan personal, indentitas, dan kepribadian. Beliau lahir 1 april 1908 di Brooklyn, New York dan meninggal pada 8 Juni 70 di California pada usia 62 tahun. Beliau menyelesaikan pendidikan di Cornell University, Brooklyn College, Brandeis University beralmamater University of Wisconsin–Madison. Teori beliau yang sangat terkenal adalah Hierarki Kebutuhan ManusiaTeori Humanistik dan Aktualisasi Diri.

    Menurut Abraham Maslow
    Pengertian Ekonomi adalah suatu bidang keilmuan yang akan menyelesaikan permasalahan kehidupan manusia melalui penggemblengan seluruh sumber ekonomi yang ada berdasarkan pada prinsip dan teori dalam suatu sistem ekonomi yang dianggap efektif dan efisien.

    Definisi Ekonomi Menurut ADAM SMITH


    Adam Smith adalah salah seorang filsuf politik dan ekonomi pencetus sistem ekonomi KAPITALISME / modern yang muncul pada pada abad ke 18 dan 19 di Eropa Barat. Seorang beraliran ekonomi klasik ini mengemukakan gagasan penting yaitu ekonomi klasik, gagasan pasar bebas era modern, dan pembagian ketenagakerjaan. Beliau lahir di  OSKirkcaldy, Fife, Skotlandia pada 5 Juni 1723 dan meninggal di Edinburgh, Skotlandia pada 17 Juli 1790 pada umur 67 tahun. Teori yang terkenal dari beliau adalah Teori Keunggulan Mutlak.

    Menurut Adam Smith
    Pengertian Ekonomi adalah penyelidikan tentang suatu keadaan dan sebab adanya kekayaan negara

    Pengertian Ekonomi Menurut John Stuart Mill

    John Stuart Mill adalah seorang filsuf empiris terkenal dari Inggris yang berjasa dalam dalam reformasi utilitarianisme sosial di Inggris. Beliau lahir di Pentonville, London pada 20 Mei 1806 dan meninggal pada usia 66 tahun di Avignon pada 8 Mei 1873.Beliau adalah anak dari seorang sejarawan dan akademisi James Mill.

    Menurut JS Mill,
    Pengertian ilmu ekonomi adalah ilmu praktis yang mempelajari tentang pengeluaran dan penagihan.

    Apa Arti Ekonomi Menurut Paul Anthony Samuelson

    Paul anthony Samuelson adalah seorang tokoh ekonom Amerika yang telah menerima gelar Doktor dari Universitas Harvard dan berhasil menjadi orang Amerika pertama yang meraih hadiah Nobel dalam bidangnya sebagai jasanya yang telah mengembangkan teori ekonomi statis dan dinamis. Beliau lahir di Gary, Indiana, pada 15 Mei 1915 dan meninggal pada usia 94 tahun di Belmont, Massachusetts pada 13 Desember 2009. Beliau merupakan tokoh ekonom yang sangat menonjol sebelum usianya 40 tahun.

    Menurut Paul A. Samuelson,
    Pengertian Ekonomi adalah ragam cara yang digunakan oleh seorang atau sekumpulan manusia dalam memanfaatkan sumber-sumber terbatas untuk mendapatkan berbagai macam produk dan komoditi serta mendistribusikannya agar bisa dikonsumsi oleh masyarakat banyak.

    Yang Dimaksud Ekonomi Menurut Hermawan Kartajaya

    Hermawan Kartajaya merupakan seorang tokoh pakar pemasaran asli Indonesia yang mendunia. Beliau pernah kuliah di Teknik Elektro ITS (Institut Teknologi Sepuluh November) namun berhenti di tengah jalan karena tuntutan ekonomi. Meskipun tidak mendapat gelar sarjana dari ITS Surabaya namun siapa sangka beliau malah mendapat gelar dari mantan kampusnya itu yaitu gelar Honoris Causa atas keilmuannya dalam bidang ekonomi dan pemasaran level dunia. Jabatan beliau saat ini sebagai Presiden MarkPlus&Co.



    Fungsi Nukleus, Vakuola dan Sitoplasma - Mungkin bagi anda sudah tidak asing lagi bila mendengar kata “sel”. Sel merupakan salah satu unsur pembentuk tubuh yang memiliki ukuran terkecil namun memiliki fungsi yang snagat penting dalam menyongsong kehidupan berbagai spesies mahluk hidup. Semakin banyak jumlah sel, maka semakin tingginya derajat pada mahluk hidup tersebut. Bahkan sudah ada pula ilmu yang mempelajari dan menyelediki lebih jauh mengenai sel ini, ada pada salah satu cabang ilmu biologi yang bisa disebut sitologi. Pada cabang biologi ini mempelajari struktur dan fungsi pada suatu sel. 

    Sel sendiri memiliki kemampuan untuk berkembang biak, mendapatkan nutrisi dan fungsi lainnya. Sama seperti organ pada tubuh pada umumnya, sel pun memiliki struktur yang teratur yaitu terdiri dari membran, sitoplasma dan organel yang masing-masingnya memiliki proses kerja yang begitu kompleks. Bagi anda yang sedang mencari sumber mengenai ilmu sel, maka anda telah membaca artikel yang tepat, karena pembahasan ini adalah mengenai bagian-bagian sel, fungsi nukleus dan berbagai bagian sel.

    Bagian-Bagian Sel dan Fungsi Nukleus, Vakuola, Sitoplasma serta Seluruh Komponen Sel

    1. Membran sel atau plasma
    Membran ini biasanya berada pada spesies hewan dan tumbuhan yang merupakan bagian sel terluar bagi hewan. Tumbuhan pun memiliki komponen ini, hanya saja letak membran tersebut berada di tengah karena terlindungi oleh lapisan yang kuat. Lapisan pada tumbuhan ini memiliki fungsi untuk memperkokoh sel, mencegah sel agar tidak mati/pecah, sumber transport air dan mineral, pelindung bagian sel dalam. Baca: fungsi lisosom pada sel hewan

    2. Sitoplasma
    Massa ini terletak pada bagian dalam
    sel, lebih jelasnya lagi diantara membran sel dan nukleus. Wujud dari sitoplasma ini bisa berbentuk gel dan cair. Setoplasma sendiri memiliki dua bagian yaitu ruang luar (ektoplasma) dan ruang dalam (endoplasma). Fungsi sitoplasma ini adalah sebagai sarana penggerak dan distribusi zat penting pada makanan.

    3. Organel 
    organel merupakan bagian sel paling dalam, dan organel sendiri terdiri dari beberapa bagian lagi diantaranya nukleus, platisida, ribosom, vakuola, mitokondria, badan golgi, retikulum endoplasma. 


Top